”PERILAKU SOSIAL MENYIMPANG REMAJA KORBAN KELUARGA BROKEN HOME” (Studi Kasus Di Desa Wonodadi Blitar)

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui perilaku yang ditunjukkan oleh remaja korban broken home.Perilaku ini berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan sosial yang dilakukan remaja korban broken home. Remaja adalah masa-masa dimana mereka masih berada pada masa peralihan. Masa peralihan dari anak-anak menuju remaja. Pada masa ini banyak sekali faktor-faktor atau pengaruh dari luar yang dapat membahayakan keberlangsungan masa depannya. Ruang lingkup pada penelitian ini adalah dua remaja yang keluarganya tidak sehat dan tidak harmonis sehingga berakibat pada perceraian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatam studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah dari segi psikologisnya mengalami kecemasan dan minder. Remaja cenderung menutup diri atau antosisal dengan lingkungan sekitar. Sedangkan penyimpangan sosial yang terjadi adalah berdampak pada pendidikan remaja seperti suka membolos, pulang larut malam. Memiliki karakter suka pembangkang dan suka mencuri. Menurut teori penyimpangan sosial atau disebut dengan teori anomie yaitu teori tanpa memiliki moral. Perilaku menyimpang terjadi karena adanya faktor ketidakharmonisan antara tujuan dengan caracara yang dipakai untuk mencapai tujuan. Hal ini terjadi karena remaja tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian utuh yang seharusnya mereka dapatkan dari keluarga. Pola asuh yang diberikan adalah pola asuh secara liberal yang cenderung memiliki banyak kebebasan. Karena remaja tidak lagi memiliki kedua orang tua yang utuh dan bisa memberikan pendidikan yang baik dan bermoral. Dampaknya remaja memilih untuk mencari pelampian di luaran sana untuk mencari ketenangan dan kebahagiaan yang menurutnya bisa melupakan masalah yang ada pada keluarganya tersebut. Kata kunci; broken home; kondisi psikologis; antisosial; pola asuh liberal; teori anomi